Rabu, 17 September 2014







Foto Lokasi SMAN 1 Unggulan Indralaya Utara

Posted by Unknown  |  No comments







20.51 Share:
Keberadaan Ogan Ilir sebagai suatu kesatuan wilayah tersendiri telah ada sejak masa sebelum kemerdekaan, yaitu dalam status wilayah Afdeling Ogan Ilir yang kemudian berbubah menjadi Onder Afdeling Ogan Ilir dengan ibukotanya Tanjung Raja.
Pada kemerdekaan, bersama-sama dengan onder-afdeling Komering Ilir, marga-marga dalam wilayah ini  digabungkan dan bernaung dalam satu kabupaten yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada waktu itu wilayah Ogan Ilir berstatus sebagai wilayah Kewedanaan dengan ibukota tetap berada di Tanjung Raja, meliputi marga-marga dalam onder-afdeling Ogan Ilir setelah dikurangi marga yang digabung ke Kabupaten  Muara Enim.
Gagasan pembentukan Kabupaten Ogan Ilir dan perhatian khususnya sudah  muncul sejak lama. antara lain dapat dicatat dari generasi muda yang belajar di Kota Jogjakarta pada tahun 1958. Dari Kota Jogjakarta generasi muda Ogan Ilir membentuk organisasi Ogan Ilir yang disingkat IPOI (Ikatan Pelajar Ogan Ilir) dengan ketua Dr. H. Ahmad Asof dari Tanjung Raja dan sebagai sekretaris Dr. H. Hasan Zaini dari Desa Kerinjing, serta bendahara Bapak Prof. Dr. Ki. Amri Yahya dari Desa Sukaraja. Pada masa itu mereka masih merupakan generasi muda yang berstatus pelajar dan mahasiswa.  Gerakan yang dilakukan oleh generasi muda itu adalah fokus pada upaya memindahkan ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir dari Kota Kayu Agung ke Kota Tanjung Raja.
Pada penghujung dasa-warsa 1960-an muncul pula di Kota Palembang suatu organisasi Badan Musyawarah Pembangunan Ogan Ilir (BAMUPOI). Organisasi ini secara resmi berdiri pada tanggal 19 Januari 1969. Dua tahun kemudian tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1971, organisasi BAMUPOI berubah nama menjadi Badan Musyawarah  Keluarga Ogan Ilir disingkat BAMUKOI, dengan Ketua pertama BAMUKOI H. M. Zen Umar alias Tjuing dari Kecamatan Tanjung Batu, sebagai Sekretaris BAMUKOI adalah Drs. H. Abdullah Yahya dari Kecamatan Tanjung Indralaya, dan sebagai Bendahara adalah Tadjudin Hakiki dari Kecamatan Muara Kuang. Langkah perjuangan BAMUKOI antara lain menghimpun putera-puteri asal Wilayah Ogan Ilir (6 kecamatan) yang berada di Kota Palembang menjadi keluarga besar Ogan Ilir, memperjuangkan daerah Ogan Ilir menjadi kabupaten tersendiri, membantu Pemerintah dalam segala bidang pembangunan di Wilayah Ogan Ilir.
Pada tahun 1972 dilakukan gerakan lebih terarah oleh beberapa tokoh masyarakat Ogan Ilir untuk upaya pemekaran Kabupaten Ogan Ilir.  Mereka adalah Letkol M. Nur Teguh dari Sukaraja, Letkol Syarnubi Insi dari Kerinjing, Ambon Alim dari Talang Balai, Muhsin Ishak dari Tanjung Raja, H.M. Yusuf Yahya dari Sungai Pinang, H. Dimyati Anwar dari Seribandung, H. Djakfar Siddik dari Muara Kuang, H. Bakri Pasirah dari Rantau Alai, A. Rifai Pasirah dari Tambangan Rambang, serta beberapa tokoh yang bertempat tinggal di Kota Palembang antara lain : Basyaruddin Icon asal Talang Aur, H. Zainal Arifin asal Sungai Pinang, H. Nawawi Zahir asal Lubuk Keliat, Hatiyar asal Tanjung Sejaro.  Mereka menghadap Bupati Ogan Komering Ilir yang pada waktu itu dijabat oleh H.A. Latief Rais, dengan mengajukan permohonan agar Kabupaten OKI dibagi dua yaitu Ogan Ilir menjadi kabupaten tersendiri yang wilayahnya berasal dari marga-marga bekas kewedanaan Tanjung Raja.  Akan tetapi perjuangan ini belum membuahkan hasil. Salah satu alasannya adalah menurut Basyaruddin Icon (salah seorang tokohnya) adalah menurut Gubernur Sumatera Selatan pada waktu itu yang dijabat oleh H. Asnawi Mangku Alam bahwa pemekaran terlalu riskan bagi usaha persatuan dan kesatuan nasional pasca desintegrasi akibat mala petaka gerakan 30 September 1965 PKI. Basyaruddin Icon pada waktu itu bersamaan memperjuangkan pemekaran Marga Pagegan Ilir Suku I yang  berhasil dimekarkan menjadi Pegagan Ilir Suku I (PIS I) dan Pegagan Ilir Suku II (PIS II) yang beribukota di Dusun/Desa Talang Aur.

Sejarah Singkat Ogan Ilir (OI)

Posted by Unknown  |  No comments

Keberadaan Ogan Ilir sebagai suatu kesatuan wilayah tersendiri telah ada sejak masa sebelum kemerdekaan, yaitu dalam status wilayah Afdeling Ogan Ilir yang kemudian berbubah menjadi Onder Afdeling Ogan Ilir dengan ibukotanya Tanjung Raja.
Pada kemerdekaan, bersama-sama dengan onder-afdeling Komering Ilir, marga-marga dalam wilayah ini  digabungkan dan bernaung dalam satu kabupaten yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada waktu itu wilayah Ogan Ilir berstatus sebagai wilayah Kewedanaan dengan ibukota tetap berada di Tanjung Raja, meliputi marga-marga dalam onder-afdeling Ogan Ilir setelah dikurangi marga yang digabung ke Kabupaten  Muara Enim.
Gagasan pembentukan Kabupaten Ogan Ilir dan perhatian khususnya sudah  muncul sejak lama. antara lain dapat dicatat dari generasi muda yang belajar di Kota Jogjakarta pada tahun 1958. Dari Kota Jogjakarta generasi muda Ogan Ilir membentuk organisasi Ogan Ilir yang disingkat IPOI (Ikatan Pelajar Ogan Ilir) dengan ketua Dr. H. Ahmad Asof dari Tanjung Raja dan sebagai sekretaris Dr. H. Hasan Zaini dari Desa Kerinjing, serta bendahara Bapak Prof. Dr. Ki. Amri Yahya dari Desa Sukaraja. Pada masa itu mereka masih merupakan generasi muda yang berstatus pelajar dan mahasiswa.  Gerakan yang dilakukan oleh generasi muda itu adalah fokus pada upaya memindahkan ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir dari Kota Kayu Agung ke Kota Tanjung Raja.
Pada penghujung dasa-warsa 1960-an muncul pula di Kota Palembang suatu organisasi Badan Musyawarah Pembangunan Ogan Ilir (BAMUPOI). Organisasi ini secara resmi berdiri pada tanggal 19 Januari 1969. Dua tahun kemudian tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1971, organisasi BAMUPOI berubah nama menjadi Badan Musyawarah  Keluarga Ogan Ilir disingkat BAMUKOI, dengan Ketua pertama BAMUKOI H. M. Zen Umar alias Tjuing dari Kecamatan Tanjung Batu, sebagai Sekretaris BAMUKOI adalah Drs. H. Abdullah Yahya dari Kecamatan Tanjung Indralaya, dan sebagai Bendahara adalah Tadjudin Hakiki dari Kecamatan Muara Kuang. Langkah perjuangan BAMUKOI antara lain menghimpun putera-puteri asal Wilayah Ogan Ilir (6 kecamatan) yang berada di Kota Palembang menjadi keluarga besar Ogan Ilir, memperjuangkan daerah Ogan Ilir menjadi kabupaten tersendiri, membantu Pemerintah dalam segala bidang pembangunan di Wilayah Ogan Ilir.
Pada tahun 1972 dilakukan gerakan lebih terarah oleh beberapa tokoh masyarakat Ogan Ilir untuk upaya pemekaran Kabupaten Ogan Ilir.  Mereka adalah Letkol M. Nur Teguh dari Sukaraja, Letkol Syarnubi Insi dari Kerinjing, Ambon Alim dari Talang Balai, Muhsin Ishak dari Tanjung Raja, H.M. Yusuf Yahya dari Sungai Pinang, H. Dimyati Anwar dari Seribandung, H. Djakfar Siddik dari Muara Kuang, H. Bakri Pasirah dari Rantau Alai, A. Rifai Pasirah dari Tambangan Rambang, serta beberapa tokoh yang bertempat tinggal di Kota Palembang antara lain : Basyaruddin Icon asal Talang Aur, H. Zainal Arifin asal Sungai Pinang, H. Nawawi Zahir asal Lubuk Keliat, Hatiyar asal Tanjung Sejaro.  Mereka menghadap Bupati Ogan Komering Ilir yang pada waktu itu dijabat oleh H.A. Latief Rais, dengan mengajukan permohonan agar Kabupaten OKI dibagi dua yaitu Ogan Ilir menjadi kabupaten tersendiri yang wilayahnya berasal dari marga-marga bekas kewedanaan Tanjung Raja.  Akan tetapi perjuangan ini belum membuahkan hasil. Salah satu alasannya adalah menurut Basyaruddin Icon (salah seorang tokohnya) adalah menurut Gubernur Sumatera Selatan pada waktu itu yang dijabat oleh H. Asnawi Mangku Alam bahwa pemekaran terlalu riskan bagi usaha persatuan dan kesatuan nasional pasca desintegrasi akibat mala petaka gerakan 30 September 1965 PKI. Basyaruddin Icon pada waktu itu bersamaan memperjuangkan pemekaran Marga Pagegan Ilir Suku I yang  berhasil dimekarkan menjadi Pegagan Ilir Suku I (PIS I) dan Pegagan Ilir Suku II (PIS II) yang beribukota di Dusun/Desa Talang Aur.

20.29 Share:


    Assalamu’alaikum Wr.Wb. izinkan aku memperlihatkan sedikit biografi tentang kehidupanku. Selamat menyimak…
   
    Namaku M.Yusuf Alfayes,aku lahir di Palembang,22 Juni 1998. Hobiku bermain game,
Aku adalah putra dari pasangan Yulius dan Yulidaslin. Aku berdarah campuran OI dan OKU. Ayahku keturunan Palembang, Sumatra Selatan. Sedangkan ibuku keturunan Baturaja, Sumatra Selatan.

    Pada umur 6 tahun, aku bersekolah di taman kanak-kanak Al Kautsar. Setahun lamanya aku menempuh pendidikan di sana. Setelah itu aku melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah formal di SDN 5 Indralaya, yang jaraknya agak jauh dari rumahku. Sekarang SD tersebut sudah menjadi SDN 11 Indralaya. Dari kecil, aku suka sekali membaca koran. Sewaktu SD, aku sering mengambil koran milik ayahku.

    Sampai lulus SD, aku masih sering membaca koran. Dan pada umur 11 tahun, aku lulus SD dan melanjutkan ke SMP N 1 Indralaya. Sewaktu SMP, aku hobi sekali bermain game,tidak tahu sekarang game apa saja yang sudah kumainkan karena saking banyaknya.game yang sering kumainkan tepatnya game yang berbau 3D open world yang mempunyai grafik WOW.Mungkin bagi sebagian orang menganggap bermain game adalah kebiasaan yang agak buruk,tapi di game lah aku merasa nyaman. Dan aku pun menghentikan kebiasaan itu sesaat untuk fokus persiapan UN. Saat itu aku berusaha keras belajar agar bisa lulus SMP dengan nilai baik. Ayah sering membantuku belajar untuk persiapan UAN. Dan akhirnya aku lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.

    Setelah itu aku melanjutkan ke SMAN 1 Unggulan Indralaya Utara. sekarang aku duduk di kelas 2 dan mengambil jurusan MIA.

Mungkin itu saja biografi singkat dariku,terima kasih sudah mampir.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Biografi Singkat

Posted by Unknown  |  No comments



    Assalamu’alaikum Wr.Wb. izinkan aku memperlihatkan sedikit biografi tentang kehidupanku. Selamat menyimak…
   
    Namaku M.Yusuf Alfayes,aku lahir di Palembang,22 Juni 1998. Hobiku bermain game,
Aku adalah putra dari pasangan Yulius dan Yulidaslin. Aku berdarah campuran OI dan OKU. Ayahku keturunan Palembang, Sumatra Selatan. Sedangkan ibuku keturunan Baturaja, Sumatra Selatan.

    Pada umur 6 tahun, aku bersekolah di taman kanak-kanak Al Kautsar. Setahun lamanya aku menempuh pendidikan di sana. Setelah itu aku melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah formal di SDN 5 Indralaya, yang jaraknya agak jauh dari rumahku. Sekarang SD tersebut sudah menjadi SDN 11 Indralaya. Dari kecil, aku suka sekali membaca koran. Sewaktu SD, aku sering mengambil koran milik ayahku.

    Sampai lulus SD, aku masih sering membaca koran. Dan pada umur 11 tahun, aku lulus SD dan melanjutkan ke SMP N 1 Indralaya. Sewaktu SMP, aku hobi sekali bermain game,tidak tahu sekarang game apa saja yang sudah kumainkan karena saking banyaknya.game yang sering kumainkan tepatnya game yang berbau 3D open world yang mempunyai grafik WOW.Mungkin bagi sebagian orang menganggap bermain game adalah kebiasaan yang agak buruk,tapi di game lah aku merasa nyaman. Dan aku pun menghentikan kebiasaan itu sesaat untuk fokus persiapan UN. Saat itu aku berusaha keras belajar agar bisa lulus SMP dengan nilai baik. Ayah sering membantuku belajar untuk persiapan UAN. Dan akhirnya aku lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.

    Setelah itu aku melanjutkan ke SMAN 1 Unggulan Indralaya Utara. sekarang aku duduk di kelas 2 dan mengambil jurusan MIA.

Mungkin itu saja biografi singkat dariku,terima kasih sudah mampir.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

20.27 Share:
Get updates in your email box
Complete the form below, and we'll send you the best coupons.

Deliver via FeedBurner
Proudly Powered by Blogger.
back to top